Jumat, 28 Juni 2013

Resensi Buku

Resensi buku adalah timbangan atau penilaian terhadap buku yang telah diterbitkan dan telah beredar di masyarakat.

Langkah-langkah menulis resensi:

  1. Melakukan penjajakan terhadap buku yang akan dibaca (tema, penerbit, pengarang, dan kategori)
  2. Membaca buku yang akan diresensi secara tuntas
  3. Memberi tanda pada bagian-bagian yang dianggap penting
  4. Membuat sinopsis
  5. Menentukan sikap terhadap buku, meliputi:
    • Organisasi atau kerangka penulisan mencakup kohesi dan koherensi antar bagian yang ditulis
    • Isi --> bobot ide, analisis, penyajian data, dan pemikiran yang disampaikan
    • Bahasa --> kata, struktur kalimat, penerapan ejaan
    • Aspek teknis --> tata letak, tata wajah, dsb.
  6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi
Unsur-unsur yang dinilai dalam buku:
  1. Jenis buku (Fiksi/Non-fiksi)
  2. Kemurnian ide (asli/jiplakan)
  3. Bentuk (praktis, ilustrasi, jenis kertas, jenis huruf, dll)
  4. Isi (unsur ekstrinsik, intrinsik)
  5. Bahasa (gaya bahasa, penyampaian, keterbacaan, dll)
  6. Kesimpulan (layak tidaknya untuk dibaca, dll)
Susunan bahasan resensi:
  1. Pendahuluan (gambaran keadaan buku)
  2. Sinopsis (ringkasan buku sebagai bukti pemahaman resensator)
  3. Komentar (komentar resensator terhadap isi buku)
  4. Kesimpulan (layak atau tidak isi buku dan manfaat bagi pembaca)
Syarat penulisan resensi:
  1. Objektif, singkat, padat, tetapi menyeluruh
  2. Jelas dan langsung pada sasaran
  3. Lugas, jujur, dan sesuai kemampuan pembaca
  4. Menggunakan bahasa ilmiah
  5. Memiliki nilai guna

Wawancara

Wawancara adalah kegiatan untuk memperoleh informasi tentang sesuatu dari narasumber dengan bertanya jawab.

Hal-hal yang diperhatikan sebelum wawancara:

  1. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan
  2. Menyusun daftar pertanyaan
  3. Penguasaan materi
Etika berwawancara:
  1. Membuat janji dengan narasumber
  2. Mengucapkan salam
  3. Menggunakan bahasa yang baik, jelas, dan sopan
  4. Fokus pada materi wawancara
  5. Tidak menyudutkan narasumber
  6. Bersikap objektif dan simpatik
  7. Pertanyaan tidak menjerumus pada fitnah

Membaca Memindai

Membaca memindai berarti membaca dengan cermat dan lama untuk menemukan informasi yang kita inginkan.

MEMBACA ENSIKLOPEDIA
Ensiklopedia merupakan buku yang memuat berbagai informasi secara detail dan rinci. Ada bermacam-macam buku ensiklopedia, misalnya Ensiklopedi Nasional Indonesia (ENI), Ensiklopedia Wayang, dsb. Entri atau lema adalah kata atau frasa dalam kamus atau ensiklopedia beserta penjelasan maknanya dengan tambahan penjelasan berupa kelas kata, lafal, etimologi (ilmu tentang asal-usul kata), contoh pemakaian, dsb.
Indeks adalah kata atau istilah penting yang tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah ditemukan, dalam sebuah buku atau kamus. Indeks sangat berguna untuk mempermudah mencari keterangan dalam buku (misalnya ENI), karena akan segera ditemukan entri yang kita cari. Indeks juga sangat membantu untuk menambah atau memperluas wawasan. Misalnya pada entri Aristoteles terdapat 38 judul yang mengartikan sarjana ini dengan ilmu filsafat, ilmu bahasa, tata negara, biologi, dsb. Contoh lagi pada entri "Muis, Abdul" terdapat sederetan judul yang mengaitkan sastrawan ini dengan berbagai kegiatan politiknya, yang tidak banyak diketahui.

1. Indeks
Judul indeks umumnya diikuti keterangan yang ditulis dalam tanda kurung kotak [ ]
Contoh:  Gelatik [burung] 6:91
              Gelatik [pesawat terbang]
                Industri Pesawat Terbang Nusantara (Sejarah Perkembangan IPTN) 7:145
2. Jika nomor jilid buku dan nomor halaman disertakan langsung pada baris tersebut berarti judul indeks itu juga menjadi judul pada ENI.
3. Pada contoh di atas, ENI jilid 6 halaman 9 akan ditemukan entri berjudul 'Gelatik' yang membahas burung gelatik.
4. Pada 'Pesawat Glatik' tidak akan dibahas pada entri tersendiri, melainkan pada entri 'IPTN' pada ENI jilid 7 halaman 145.
5. Kata yang dituliskan dalam tanda kurung adalah SUBJUDUL ENTRI.
6. 'Sejarah Perkembangan IPTN' adalah subjudul entri pada judul 'IPTN'.
7. Keterangan untuk judul kadang-kadang tidak lengkap. Tetapi akan menjadi lengkap jika dibaca bersamaan dengan kalimat di bawahnya.
Contoh:  KARMILA [novel karya]
                Marga T 10:159
8. Judul-judul yang tertera di bawah judul indeks umumnya disusun berdasarkan abjad pada indeks disertakan rujukan.
Contoh:  Mania [kedokteran]
              Tranquilizer 16:149
              Lihat juga Manik-Depresif
9. Skema penggunaan buku indeks:
     GELATIK [burung] 6:91
        Industri Pesawat Terbang Nusantara
        Sejarah Perkembangan IPTN 7:45

* Gelatik: Judul Indeks
[burung] : keterangan judul
Industri Pesawat Terbang Nusantara : Judul Artikel
Sejarah Perkembangan IPTN : Subjudul pada artikel
7 : Jilid buku
45 : Halaman

MEMBACA BUKU PETUNJUK TELEPON
Isi:
1. Halaman informasi
2. Daftar Departemen Negara dan Lembaga Non-Departemen
3. Daftar layanan info umum
4. Daftar pelanggan

Standar pencantuman nama, alamat, dan nomor telepon pada halaman putih:

  1. Beberapa nama digabung menjadi satu
  2. Nama perusahaan yang digabung dengan kata "The" dalam BPT akan dicantumkan di belakang nama perusahaan.
  3. Pemberian tanda baca dan karakter khusus tidak mengubah posisi katanya.
  4. Nama disusun berdasarkan alfabet.
  5. Gelar pangkat atau singkatan diletakkan di belakang nama keluarga dan pribadi.
  6. Nama usaha diletakkan di depan nama sebutan usaha.
  7. Sebutan lembaga, madrasah, rumah sakit, hotel, universitas, perkumpulan, persatuan diletakkan di depan nama.
  8. Bidang usaha lainnya seperti apotek, asuransi, pabrik, dan lembaga yang tidak disebutkan dalam nomor 7 diletakkan nama perusahaan.
  9. Nomor telepon dengan fasilitas hunting sistem diberi tanda (*)