Minggu, 29 September 2013

To Infinitive

  1. Jika Anda menempatkan kata kerja sebagai subjek kalimat, kata kerja tersebut harus berbentuk verb-ing (gerund). Namun, verb-ing (gerund) tersebut dapat diganti dengan To verb.
    1. Giving the money to parents has become our responsibility.
      -> To give the money to parents has become our responsibility.
    2. Studying harder will make you cleverer.
      -> To study harder will make you cleverer.
  2. Pada dasarnya, kata kerja yang berfungsi sebagai predikat, apabila diikuti kata kerja lain, maka kata kerja lain tersebut harus berbentuk To verb.
    1. Oshine wants her boyfriend to enjoy her cakes.
    2. They promote their products to get a lot of consumers.
  3. Kata kerja tertentu yang biasa diikuti verb-ing (gerund) dapat juga diikuti To verb, bermakna sedang akan dikerjakan dan bukan merupakan kenyataan atau kebiasaan.
    1. Linda will start working tomorrow morning.
      -> Linda will start to work tomorrow morning.
    2. Yetti loves to dance with her boyfriend in the party next day.
  4. Kata kerja berikut dapat diikuti gerund dan to invinitive dengan sedikit perbedaan arti. Perhatikan contoh berikut:
    1. Saphira remembers to lock the door before she goes to bed.
      menunjukkan kebiasaan tanggung jawab atau tugas
    2. Saphira remembers locking the door before she went to bed yesterday.
      menunjukkan pekerjaan yang sudah dilakukan

Memberi Komentar Karya Seni

Komentar adalah tanggapan terhadap sesuatu, baik hasil karya seni atau produk nonseni dalam bentuk saran maupun kritikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika memberi komentar, yaitu:

  • komentar yang akan disampaikan berupa kritikan atau saran
  • memberi alasan disertai bukti yang kuat
  • menggunakan bahasa yang santun, efektif, jelas, dan singkat.
Hal-hal yang dikomentari untuk hasil karya seni:
  • tema
  • bahasa yang digunakan
  • berbobot atau tidaknya apa yang disajikan
  • manfaat materi terhadap pengguna.
Hal-hal yang perlu dikomentari untuk hasil karya berupa produk:
  • kemasan
  • kegunaan
  • kesesuaian antara harga dengan kegunaannya
  • efek yang ditimbulkan setelah menggunakan produk tersebut.
Syarat sebuah kritikan terhadap karya seni:
  • bersifat objektif atau apa adanya
  • bersifat konstruktif (membangun)
  • menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif
  • memerhatikan etika kesopanan berbicara
  • disertai alasan dan fakta yang benar dan akurat
  • disertai saran perbaikan
Syarat sebuah dukungan atau pujian terhadap hasil karya seni maupun produk:
  • bersifat objektif
  • tidak memihak
  • menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif
  • memerhatikan etika kesopanan dalam berbicara
  • disertai alasan dan fakta yang benar.

Dialog Interaktif

Dialog merupakan kegiatan berbicara atau bercakap-cakap antara dua orang atau lebih dengan terarah untuk tujuan tertentu. Dialog yang dilakukan di televisi dan melibatkan pendengar yang merespon disebut dialog interaktif.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menyimak dialog interaktif, yaitu:

  • tema
  • narasumber
  • pendapat yang disampaikan narasumber
  • kesimpulan dialog
Hal-hal yang dilakukan untuk memberi komentar dengan memperhatikan:
  • penting tidaknya tema dialog
  • kemampuan narasumber menguasai materi
  • relevan atau tidaknya pertanyaan peserta dialog
  • benar atau tidaknya jawaban narasumber.
Isi dialog dapat dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta atau peneleponnya.

Menulis Karya Tulis

Karya tulis adalah bentuk karangan yang mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan penulisnya dalam satu kesatuan yang utuh. Karya tulis dapat disajikan dalam narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

  • Narasi adalah bentuk wacana yang menyajikan objek atau peristiwa yang seolah-olah dialami oleh pembacanya.
  • Deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menggambarkan objek apa adanya sehingga pembaca seolah-olah melihat objek atau suatu peristiwa di depan matanya sendiri.
  • Eksposisi adalah bentuk wacana yang menguraikan suatu objek sehingga dapat memperluas wawasan, pengetahuan, dan pandangan pembacanya.
  • Argumentasi adalah bentuk wacana yang berusaha membuktikan kebenaran suatu pandangan atau pendapat penulis kepada pembaca sehingga pembaca terpengaruh oleh tulisannya.
  • Persuasi adalah bentuk wacana yang mengajak atau membujuk pembacanya.
Karya tulis ilmiah dapat diartikan sebagai karya yang didasarkan pada kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah dapat berupa penelitian, percobaan laporatorium atau telaah buku. Sumber yang dapat dijadikan rujukan untuk menulis karya tulis adalah dengan melakukan penelitian atau juga dapt dengan melakukan studi pustaka.
Sebuah karya tulis dapat digolongkan karya tulis ilmiah jika mengandung unsur-unsur sebagai berikut.
  • disertakan data dan fakta, bukan khayalan atau pendapat pribadi
  • disajikan secara objektif
  • menggunakan bahasa yang jelas, lugas, tidak bersifat konotatif atau ambigu, sesuai dengan EYD.
Langkah-langkah menulis karya ilmiah, yaitu:
  1. menentukan topik
  2. menentukan tujuan pembahasan
  3. mengumpulkan bahan
  4. membuat kerangka tulisan
  5. mengembangkan karya tulis yang utuh dan lengkap.
Contoh sistematika atau kerangka karya tulis:

Kata Pengantar
mencakup tema, ucapan terima kasih, permohonan maaf, serta harapan penulis.
Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
berisi alasan mengapa memilih tujuan tersebut, tema, isi penelitian secara garis besar, rumusan, batasan, tujuan, serta keunggulan dan  kekurangan penelitian lain.
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat

Bab 2 Isi (Kajian/Landasan Teori)
berisi teori yang digunakan dan metode penelitian.

Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran

Membaca Artikel, Grafik, dan Membaca Cepat

Artikel adalah karya tulis yang lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam media massa cetak, baik koran, majalah, maupun tabloid, dan sebagainya. Salah satu hal yang harus ditemukan dalam artikel adalah gagasan utama artikel. Gagasan utama atau pokok pikiran adalah masalah yang menjadi titik tolak pembicaraan (lisan) atau topik pembicaraan (tulis) dalam teks. Gagasan utama dapat ditemukan dalam kalimat utama pada sebuah paragraf, misalnya diawali paragraf (deduktif) dan di akhir (induktif).

Langkah-langkah menbaca artikel, yaitu:
  1. membaca sekilas judul, penulis, daftar isi, atau indeksnya
  2. membaca sekilas dengan menemukan gagasan utama tiap uraian.
Manfaat membaca berbagai artikel, yaitu:
  • menambah wawasan dan pengetahuan
  • mendapat hiburan
  • menemukan informasi penting yang kita butuhkan.
Grafik adalah sketsa atau gambaran perkembangan dari suatu proses. Hal yang perlu diketahui sebelum membaca informasi dari grafik adalah kemampuan, misalnya membaca skala, koordinat, perbandingan, atau pengetahuan statistik sederhana, seperti presentase jumlah maksimum, jumlah minimum, dan lain-lain.

Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sejumlah data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas, sehingga mudah disimak. Untuk memahami isi tabel, seseorang harus dapat membaca informasi yang disusun dalam bentuk baris atau kolom. Fungsi tabel adalah untuk meringkas dan memperpendek informasi.

Bagan adalah skema atau gambar rancangan atau alat peraga untuk mempermudah penyajian data guna ditafsirkan.

Membaca cepat adalah kegiatan membaca yang tidak harus mengetahui semua makna kata per kata. Akan tetapi, secara sekilas untuk menemukan kata-kata kunci sebagai informasi pokok dalam bacaan. Ukuran kecepatan membaca untuk siswa kelas VII adalah 200 kata per menit. 

Hal-hal yang harus dihindari ketika membaca cepat adalah:
  • membaca bersuara
  • membaca mundur atau regresi
  • membaca dengan menunjuk tulisan
  • membaca dengan menggerakkan kepala

Pidato, Ceramah, dan Khotbah

Pidato adalah bentuk komunikasi satu arah berupa pengungkapan gagasan dan pikiran tentang suatu hal kepada orang banyak dan tidak mendapat tanggapan langsung dari pendengar. Khotbah adalah ceramah keagamaan.

Kemampuan dasar yang harus dimiliki orang yang berpidato adalah:

  • menguasai bahasa dengan baik dan benar
  • memiliki keberanian berbicara di depan umum
  • mampu menyampaikan gagasan secara lisan dengan tepat, benar, dan komunikatif
Orang yang melakukan pidato atau khotbah disebut orator.

Ada beberapa metode untuk berpidato, yaitu:
  1. serta merta (dadakan, tanpa persiapan)
  2. menghafal
  3. naskah
  4. ekstemporan (pidato yang dilakukan dengan mengandalkan kemampuan berbicara hanya dengan menyiapkan pokok-pokok materi yang dikembangkan)
Langkah-langkah berpidato:
  1. Merumuskan topik, melalui:
    • menyusun kata-kata pembuka
    • memilih kata-kata menarik
    • memilih kata-kata yang sesuai daya tangkap pendengar
    • memilih kata-kata yang sesuai sikon
  2. Merumuskan tujuan
    • memberi informasi (informatif)
    • memengaruhi pendengar (persuasif)
    • menghibur (kreatif)
  3. Mengembangkan bahasa ke dalam kerangka pidato, memuat:
    • pembukaan
    • isi
    • penutup
  4. Menyimpulkan bahan
    • koran atau buku yang menyajikan masalah yang berhubungan dengan materi pidato yang akan disampaikan
    • mengingat kembali teknik-teknik dan gaya pidato yang sesuai
    • melihat contoh-contoh naskah pidato
    • mengumpulkan istilah-istilah cerita dan humor yang relevan dengan pidato
  5. Menyortir materi, caranya:
    • memilih materi yang tepat
    • memisahkan materi pokok dengan materi penunjang
    • materi yang banyak tidak menjamin pidato yang baik
  6. Memahami dan menghayati materi, caranya:
    • mengkaji materi secara kritis
    • meninjau kelayakan materi untuk audiens
    • meninjau materi yang dapat menimbulkan pro dan kontra
    • menyusun sistematika materi
    • menguasai materi pidato berdasarkan pikiran yang logis
  7. Latihan pidato
    • menguasai utuh materi yang disiapkan
    • menghayati sikon serta audiens yang dihadapi
Ciri-ciri pidato yang baik:
  • materi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan
  • misi materi aktual dan tidak sulit
  • cara penyampaian jelas dan mudah dipahami
  • gaya menyampaikan menghidupkan suasana
  • menyampaikan tujuan yang jelas.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat berpidato:
  • mengucap salam pembuka
  • memperkenalkan secara singkat, rendah hati, dan tidak menceritakan kelebihan sendiri
  • mengawali materi dengan hal-hal yang mudah dipahami
  • menyampaikan materi secara runtut, tidak terlalu cepat, dan disertai ilustrasi
  • menutup pidato dengan kesan yang baik serta mengucap terima kasih kepada pihak pendukung
  • menyampaikan salam penutup.

Syair

Syair adalah karya sastra berbentuk puisi lama yang berasal dari Arab. Syair berasal dari kata syuur yang berarti perasaan. Syair tiba di Indonesia dibawa oleh pedagang dari Persia, Arab, dan Gujarat.

Ciri-ciri syair adalah sebagai berikut.
  • Tersusun dari beberapa bait
  • Setiap bait terdiri atas 4 larik yang maknanya berhubungan
  • Setiap larik terdiri dari 4-6 atau 8-12 suku kata
  • Setiap larik merupakan isi
  • Tidak memiliki sampiran
  • Rima akhirnya A-A-A-A
  • Setiap bait memiliki hubungan arti atau isi
  • Isi syair merupakan berita atau cerita
Kegunaan syair pada zamannya:
  • membuat cerita panjang bahkan hingga ratusan bait
  • membentangkan nasehat dan ilmu pengetahuan
  • melahirkan kasih sayang di dalam keluarga
Perbedaan pantun dan syair:

PANTUN
  • merupakan hasil kesusastraan Indonesia
  • bersajak A-B-A-B
  • isi terdapat pada baris ketiga dan keempat
  • memiliki sampiran
  • tiap bait dapat berdiri sendiri
SYAIR
  • berasal dari kesusastraan Arab
  • bersajak A-A-A-A
  • semua baris merupakan isi
  • tidak punya sampiran
  • bait satu dengan yang lain saling berhubungan maknanya

Menyunting Karangan

Menyunting karangan berarti memperbaiki karangan berdasarkan kaidah EYD yang benar serta konteks kalimat yang tepat.

Kaidah yang diperbaiki atau diperhatikan dalam karangan adalah:

  1. Ejaan
  2. Tanda baca
  3. Diksi
  4. Kalimat efektif
  5. Paragraf
  6. Sistematika penyajian
  7. Keterbacaan karangan
  8. Kebenaran konsep materi karangan.
Kegiatan menyunting berguna untuk mempersiapkan naskah yang baik, meliputi naskah dalam buku, majalah, tabloid, surat kabar, dan sebagainya agar benar-benar siap sebelum diterbitkan.

Berikut adalah alur kerja seorang editor, meliputi:
  1. Membaca naskah dengan tuntas
  2. Menandai bagian yang meragukan
  3. Editor mengeksekusi naskah dengan memperbaiki beberapa temuan sebelumnya
  4. Editor berdiskusi dengan bagian art creative untuk membahas konsep buku yang akan diterbitkan.