Jumat, 25 April 2014

Komponen Sistem Pembuluh Darah

DARAH
Darah mengandung 55% plasma darah dan 45% sel darah.
1.       Plasma Darah
Fungsi:
-          Berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya jumlahnya di dalam tubuh akan diatur.
-          Membawa sari-sari makanan, sisa metabolisme, hasil sekresi, dan beberapa gas.
Struktur:
a.       Air -> sebagai pelarut
b.      Protein -> albumin: mengtur pH dalam tubuh; fibrinogen: membekukan darah; globulin: sebagai antibodi/pertahanan tubuh
c.       Garam Anorganik -> terdiri dari sodium, kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat.
2.       Sel Darah
a.       Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit terdapat dalam tubuh sebanyak 4 hingga 6 juta sel/mm3. Bentuknya bikonkaf agar dapat memaksimalkan pertukaran oksigen. Eritrosif berfungsi dalam transpor oksigen dan karbondioksida.
b.      Leukosit (sel darah putih)
Leukosit terdapat dalam tubuh sebanyak 4800-10000 sel/mm3. Leukosit terdiri dari:
1)         Neutrofil -> memfagositosit bakteri (memakan bakteri)
2)         Eosinofil -> membunuh cacing parasit, menghancurkan kompleks antigen-antibodi, mencegah alergi
3)         Basofil -> melepas zat pencegah alergi, mengandung heparin (zat antikoagulan)
4)         Limfosit -> mengaktifkan sistem kekebalan
5)         Monosit -> fagositosis, berkembang menjadi makrofag
6)         Sel plasma
c.       Keping Darah (Trombosis)
Keping darah terdapat dalam tubuh sebanyak 150000-400000 sel/mm3. Keping darah berperan dalam proses pembekuan darah.
JANTUNG
Jantung berfungsi untuk memompa darah, terletak di pusat rongga dada.

Komponen jantung:
1.       Ventrikel (bilik)
a.       Ventrikel kanan -> sistem peredaran darah kecil, memompa darah ke paru-paru
b.      Ventrikel kiri -> sistem peredaran darah besar, memompa darah ke seluruh tubuh
2.       Atrium (serambi)
a.       Atrium kanan -> sistem peredaran darah besar, menerima darah dari seluruh tubuh
b.      Atrium kiri -> sistem peredaran darah kecil, menerima darah dari paru-paru
Jantung memiliki 2 katup, yaitu katup trikuspidalis dan katup bikuspidalis. Katup trikuspidalis terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan, berfungsi mencegah darah dalam ventrikel kanan tidak masuk kembali ke atrium kanan. Sedangkan katup bikuspidalis terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri, berfungsi mencegah darah dalam ventrikel kiri tidak mengalir kembali ke atrium kiri. Saat masih janin, terdapat lubang foramen ovale yang terletak di antara atrium kiri dan atrium kanan.
Lapisan jantung:
1.       Endokardium -> selaput yang membatasi ruang jantung, terdapat pembuluh darah, saraf, dan cabang-cabang dari sistem peredaran darah ke jantung.
2.       Miokardium -> otot jantung yang tersusun dari berkas-berkas otot.
3.       Perikardium -> selaput pembungkus jantung.

PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah berfungsi mengangkut darah yang keluar atau pun menuju jantung.
Komponen pembuluh darah:
1.       Arteri
Arteri memiliki dinding yang tebal namun elastis. Arteri berfungsi membawa darah yang keluar dari jantung. Oleh karena itu, arteri berperan sebagai distributor darah menuju kapiler. Ciri-ciri arteri banyak mengandung oksigen, kecuali nadi paru-paru. Arteri memiliki beberapa komponen sebagai berikut.
a.       Aorta, yaitu arteri besar yang dekat jantung
b.      Arteriola, yaitu percabangan arteri
c.       Kapiler arteri, yaitu percabangan dari arteriola
Dinding arteri terdiri dari 3 lapis, yaitu:
a.       Lapisan luar (tunika eksterna)
b.      Lapisan tengah (tunika media) yang dibentuk oleh otot polos dan serabut elastis, menjadikan arteri dapat melakukan vasa kontraksi (mengecilkan lumen atau rongganya)
c.       Lapisan dalam (tunika intima)
Keterkaitan struktur dan fungsi:
a.       Dinding arteri tebal agar tidak mudah rusak dan melindungi oksigen yang ada di dalamnya.
b.      Aorta besar karena kerjanya berat, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh.
c.       Letaknya lebih ke dalam agar tidak mudah untuk terkena luka sayatan.
d.      Arteri menggunakan serat kolagen pada bagian jantung.
e.      Terdapat serat elastin agar menyesuaikan tekanan.
Arteri memiliki satu klep pada pangkal nadi.
2.       Vena
Vena berfungsi mengembalikan darah ke jantung. Oleh karena itu, vena berperan sebagai penampung darah yang berasal dari kapiler. Vena terdiri dari venula, yaitu percabangan dari vena. Vena memiliki dinding yang lebih tipis dibandingkan arteri, dinding tersebut terdiri dari 3 lapisan yang sama dengan arteri, hanya lebih tipis. Vena memiliki banyak klep di sepanjang pembuluh. Ciri-ciri vena sebagai berikut:
a.       Banyak mengandung karbondioksida, kecuali vena paru-paru
b.      Letaknya dekat permukaan tubuh
c.       Bertekanan lemah
d.      Jika terpotong darah menetes.
Keterkaitan struktur dan fungsi:
a.       Dinding vena yang tipis berguna untuk mencegah darah agar tidak kembali ke tempat semula.
b.      Vena tampak kebiruan.
3.       Kapiler
Kapiler berfungsi untuk pertukaran darah ke seluruh tubuh secara difusi. Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil yang membawa darah dari arteriol ke venula. Kapiler terdiri dari satu lapis epitel pipih yang sangat tipis, disebut endometrium. Dindingnya tipis dan bersifat permeable. Aliran darah mengalir berawal dari arteriol. Tekanan darahnya merupakan peralihan, yaitu peralihan antara sistem bertekanan tinggi dan sistem bertekanan rendah. Kapiler terletak di antara arteri dan vena, tidak memiliki klep, mengandung banyak oksigen, serta berdinding tipis sehingga memudahkan terjadinya difusi.

KUIS!

  1.  Jelaskan mekanisme sistem peredaran darah kecil!
  2. Jelaskan mekanisme pembekuan darah!
  3. Sebutkan konponen yang terdapat pada leukosit!
  4. Berapa banyak jumlah eritrosit dalam tubuh manusia?
  5. Pembuluh darah apa yang mengangkut banyak oksigen?

Kamus Mini - Pelaksanaan Demokrasi Dalam Berbagai Aspek Kehidupan

  • Kultural: budaya, kebudayaan
  • Intelektual: kecerdasan
  • Otoriter: kewenangan
  • Diktator: pemerintahan tanpa batas
  • Konsesus: kesepakatan, persetujuan
  • Monarki: kekuasaan
  • Absolut: mutlak
  • Supremasi: penegakkan
  • Reformasi: perubahan
  • Koridor: bingkai
  • Konstitusional: hukum, undang-undang
  • Konferensi: pertemuan
  • Polis: kota, temapat, wilayah
  • Oposisi: menentang, melawan
  • Oposan: orang yang menentang
  • Grasi: pengampunan yang diberikan oleh kepala negara terhadap orang yang dihukum
  • Amnesti: pengampunan atau kemurahan hukuman atas tindak pidana yang dilakukan
  • Supersemar: Surat Perintah Sebelas Maret
  • Rule of law: kekuasaan hukum; Siapa pun yang bersalah harus dihadapi oleh hukum
  • Rehabilitasi: pemulihan nama baik
  • Political will: kehendak atau kemauan politik
  • Pailit: bangkrut, rugi
  • Trias Politica: pembagian kekuasaan wilayah politik menjadi 3, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif
  • Yudikatif: lembaga yang berkaitan dengan badan yang mengadili perkara
  • Kompromi: upaya penyelesaian perselisihan secara damai; jalan tengah
  • Organisasi profesi: orang pekerja yang fokus pada satu pekerjaan tertentu
  • Marga: sekelompok orang yang spesial di daerah Batak; silsilah, keturunan
  • Potensi: kemampuan
  • Prinsip: asas, dasar; kebenaran yang dijadikan pokok dasar berpikir atau bertindak
  • Politik: siasat, strategi; ilmu atau pengetahuan yang berkaitan dengan pemerintah atau ketatanegaraan; segala urusan dan tindakan yang berkaitan dengan kebijaksanaan
  • Kolonialisme: paham penjajahan
  • Evaluasi: penilaian
  • Yurisprudensi: kumpulan atau himpunan putusan hakim
  • Parlementer: sistem pemerintahan di mana yang menjadi kepala pemerintahanya adalah seorang perdana menteri.
  • Majemuk: keberagaman
  • Peradaban: kebudayaan suatu bangsa atau negara yang sudah maju
  • Corak: warna dari demokrasi; sistem demokrasi apa yang akan dianut oleh suatu negara atau bangsa
  • Diskriminatif: membeda-bedakan
  • SARA: Suku, Agama, Ras, Antargolongan
  • Rekonsiliasi: perdamaian
  • Konflik: perseteruan, pertikaian
  • Yuridis: secara hukum
  • Yuridiksi: kekuasaan mengadili atau menghakimi
  • Yuritisi: kehakiman, peradilan
  • Aspek: lini, macam, jenis
  • Yurist: Sarjana Hukum (S.H.)

Selasa, 22 April 2014

Jenis Kata dan Kalimat

KATA SAPAAN

Kata sapaan merupakan kata yang digunakan untuk menyapa atau menegur lawan bicara. Penulisan kata sapaan dimulai dengan huruf kapital.
Contoh: Selamat Pagi!

KALIMAT POSITIF

Kalimat positif merupakan kalimat yang tidak mengandung unsur ingkar.
Contoh: Ayah pergi ke Surabaya.

KALIMAT NEGATIF

Kalimat negatif merupakan kalimat yang mengandung makna ingkar. Yang dimaksud makna ingkar adalah kata tidak, tak, bukan.
Contoh: Linda bukan siswi SMP Bintang Kejora.

KATA SIFAT

Kata sifat merupakan kata yang mengungkapkan atau menerangkan sifat keadaan orang atau benda. Kata sifat menyatakan perbandingan. Kata sifat dibedakan menjadi 3, yaitu:
  1. Adjektif Ekuatif --> kata sifat yang menyatakan keadaan atau dua hal yang sama. Untuk membandingkan biasanya digunakan imbuhan se-
Contoh: Jamal serajin kakaknya.
  1. Adjektif Komparatif --> kata sifat untuk membandingkan dua hal yang tak sama atau tidak setingkat. Kata sifat ini menyatakan bahwa satu bagian mempunyai lebih atau kurang dari yang lain. Biasanya menggunakan kata lebih atau kurang + adjektif + daripada.
Contoh: Daripada melamun, lebih baik kamu belajar.
  1. Adjektif Superlatif --> kata sifat untuk menyatakan paling atau ter. Artinya beberapa hal yang dibandingkan ada satu melebihi yang lain.
Contoh: Ia menjadi anak tertinggi di kelas ini.

KATA TUGAS DEMI DAN UNTUK

Kata demi dan untuk digunakan sebagai keterangan pembentuk tujuan. Pada kalimat tunggal, kata tugas demi dan untuk hanya menyatakan keterangan tujuan. Pada kalimat majemuk bertingkat, menyatakan anak kalimat pengganti keterangan tujuan.
Contoh: 
[Kata tunggal] Puisi itu ditulis untuk tugas PR.
[Kata majemuk] Untuk mendapat hasil maksimal, pembacaan puisi harus berhati-hati.

KATA DASAR DAN KATA ULANG

Kata ulang adalah kata yang terdiri dari pengulangan kata dasar.
  1. Berdasarkan Bentuknya
    1. Kata Asal: takut-takut, tiba-tiba, makan-makan, bolak-balik, dll.
    2. Kata Bersambungan:  makanan-makanan, berjalan-jalan, hulubalang-hulubalang, dll.
  2. Berdasarkan Jenis Katanya
    1. Kata Kerja: makan-makan, minum, minum, tiba-tiba, dll.
    2. Kata Benda: hulubalang-hulubalang, makanan-makanan, baju-baju, dll.
    3. Kata Bilangan: satu-satu, sepuluh-sepuluh, dll.
    4. Kata Keadaan: takut-takut, baik-baik, dll.
    5. Kata Ganti: apa-apa, siapa-siapa, dll.

Ada 5 cara pengulangan kata dasar, sebagai berikut.
  1. Mengulang seluruh kata dasarnya (murni).
Contoh: takut-takut, tiba-tiba.
  1. Mengulang suku pertamanya saja (dwi purwa).
Contoh: beberapa, sesama.
  1. Mengulang kata dasar + afiksasi (kata ulang berimbuhan).
Contoh: bermalas-malasan, setinggi-tingginya.
  1. Mengulang kata dasar dengan perubahan.
Contoh: bolak-balik, gerak-gerik.
  1. Mengulang sebagian dengan imbuhan.
Contoh: pertama-tama, berjalan-jalan.

Arti Pengulangan
  1. Menguatkan
Contoh: Malam ini sunyi-senyap. (sangat sunyi)
  1. Kebanyakan pada umumnya selalu dalam keadaan
Contoh: Pemain basket tinggi-tinggi. (pada umumnya)
  1. Agak atau sedikit
Contoh: Warnanya merah kecokelat-cokelatan. (agak cokelat)
  1. Paling, bagaimanapun, ......mungkin.
Contoh: Nilai agar lulus UN serendah-rendahnya 5,0. (paling rendah)
Potonglah sayuran itu sekecil-kecilnya. (sekecil mungkin)
Sejahat-jahatnya (bagaimanapun jahatnya).
  1. Berulang-ulang
Contoh: jangan berteriak-teriak di sini!
  1. Saling
Contoh: bersalam-salaman.
  1. Bermacam-macam
Contoh: lauk pauk, buah-buahan, sayur mayur.
  1. Menyerupai
Contoh: kuda-kudaan, mobil-mobilan.
  1. Menyatakan jumlah
Contoh: sedikit-sedikit, masing-masing.
  1. Selalu
Contoh: Ibu membelai-belai anaknya untuk menunjukkan kasih sayangnya.
Hatinya sedih karena dimaki-maki temannya.

KATA GANTI

  1. Kata Ganti Empunya
Kata ganti empunya menggantikan kata ganti orang dalam kedudukannya sebagai pemilik. Kata ganti empunya terbagi menjadi dua, yaitu proklitik dan inklitik.
  1. Proklitik adalah kata ganti orang yang melekat pada kata asal.
Contoh: kubaca, kuambil, kauminta.
  1. Inklitik adalah kata ganti orang yang melekat di belakang kata asal.
Contoh: bukuku, rumahmu, sepedanya.
  1. Kata Ganti Penghubung
Kata ganti penghubung menghubungkan suatu kata benda dengan sifat-sifatnya atau dengan kata yang memerankannya.
Contoh: yang, tepat.
  1. Kata  Ganti Penanya
Kata ganti  penanya menggunakan apa, mengapa, siapa, di mana, bagaimana.

KALIMAT MAJEMUK

  1. Kalimat Majemuk Setara
    1. Setara sejalan
    2. Setara berlawanan
    3. Sebab akibat
    4. Setara menguatkan (bahkan, apalagi)
    5. Setara memilih (oleh, atau)
    6. Setara berurutan (lalu, kemudian, baru)
  2. Kalimat Majemuk Rapatan, yaitu kalimat majemuk setara yang ditandai dengan bagian yang sama, digabungkan, dan disebut sekali saja.
Contoh:
  • Kita wajib berterima kasih pada pahlawan.
  • Kita wajib menghormati pahlawan.
-----Kita wajib berterima kasih pada pahlawan dan menghormatinya.