Sabtu, 05 Oktober 2013

Macam Seni Rupa

NATURALISME (abad XIX)
objek sesuai dengan alam, berisi pemandangan yang ditangkap oleh mata.

REALISME
menggambarkan sesuatu kenyataan yang benar-benar nyata.

ROMANTISME
menggambarkan hal-hal fantastik, irasional, indah, dan absurd.

IMPRESSIONISME
menampilkan kesan selintas dari suatu objek yang dilukis, gambar sedikit kabur.

EKSPRESIONISME
mengutamakan curahan batin secara bebas. Objeknya berasal dari batin, imajinasi, dan perasaan.

KUBISME
melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk geometri untuk mendapat sensasi tertentu.

SURREALISME
menyerupai bentuk-bentuk yang dijumpai di dalam mimpi.

FUVISME
ledekan senior kepada junior yang melukis masih dianggap polos atau lugu.

DADAISME
anti perasaan dan cenderung merefleksikan kekerasan.

FUTURISME
dianggap statis.

ABSTRAK

POINTILISME
memakai titik-titik kecil dan sapuan luas.

POP ART

KONTEMPORER

Seni

Seni merupakan hasil karya yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.

SENI RUPA
  1. Seni Murni
  2. contohnya seni lukis, patung, relief, dan instalasi.
    Seni murni diciptakan hanya untuk keindahan dan kepuasan.
  3. Seni Kriya/Terapan
  4. contohnya seni keramik, tekstil, logam, kayu, dan kulit.
    Seni kriya atau terapan diproduksi massal dan untuk kehidupan sehari-hari.
  5. Seni Design
  6. contohnya DKV (design komunikasi visual), arsitektur, busana, interior, dan eksterior.
    Seni ini berkaitan dengan kegiatan merancang sesuatu.
SENI SUARA
Seni suara mencakup nyanyian dan musik.
Seni suara merupakan seni yang bisa dinikmati oleh indra pendengaran.

SENI GERAK
Seni gerak mencakup tarian dan pantomim.

SENI SASTRA
Seni sastra mencakup drama, opera, serta puisi.

Corak dalam mengungkapkan gagasan (tema):
  1. Figuratif (menggunakan figur-figur yang sudah ada, seperti hewan, manusia, dan tumbuhan).
  2. Non-figuratif (tidak menggunakan figur-figur yang sudah ada).
Seni menurut dimensi:
  1. Dua dimensi (memiliki panjang dan lebar), contohnya papan tulis, kertas, dan lukisan.
  2. Tiga dimensi (memiliki panjang, lebar, dan tinggi), contohnya balok, patung, dan bangunan.
  3. Relief (perpaduan antara dua dimensi dan tiga dimensi, memiliki ketebalan dan hanya bisa dilihat dari depan), contohnya relief pada candi.

Fungsi dan Tugas DPR dan DPD

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)

Fungsi:
  1. legislatif
  2. anggaran
  3. pengawasan

Tugas dan Wewenang:
  1. membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan presiden atau mendapat persetujuan bersama
  2. membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang
  3. membahas dan menerima usulan Rancangan Undang-Undang yang diajukan Dewan Perwakilan Daerah berkaitan dengan bidang tertentu, serta mengikut sertakan dalam pembahasan
  4. memerhatikan pertimbahan DPD atas RUU yang berkaitan dengan pajak pendidikan dan agama
  5. menetapkan APBN bersama presiden dengan memerhatikan pertimbangan.

Hak-Hak:
  1. interpelasi
  2. angket
  3. menyatakan
  4. mengajukan Rancangan Undang-Undang
  5. menyampaikan usul dan pendapat
  6. mengajukan pertanyaan
  7. memilih dan dipilih
  8. membela diri
  9. imunitas
  10. protokuler
  11. keuangan dan administrasi.
Kewajiban:
  1. pengamalan Pancasila
  2. melaksanakan UUD 1945
  3. melaksanakan kehidupan demokrasi
  4. mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan NKRI.
Anggota DPR berjumlah 550 orang.

DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)

Anggota DPD berjumlah 128 orang.
Fungsi:
  1. mengajukan usul, ikut membahas dan memberi pertimbangan berkaitan dengan bidang legislasi tertentu
  2. pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu.
Fungsi:
  1. DPD dapat mengajukan kepada DPR RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran daerah, pengabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah
  2. DPD mengusulkan RUU sebagaimana dimaksud pada ayat 3 kepada DPR
  3. DPD ikut membahas RUU yang berkaitan dengan sebagaimana tersebut di atas.
Hak-Hak:
  1. mengajukan Rancangan Undang-Undang
  2. ikut membahas Rancangan Undang-Undang
  3. menyampaikan usul dan pendapat
  4. memilih dan dipilih
  5. membela diri
  6. imunitas
  7. protokuler
  8. keuangan dan administrasi.
Kewajiban:
  1. mengamalkan Pancasila
  2. melaksanakan UUD 1945
  3. melaksanakan kehidupan demokrasi
  4. mempertahankan dan memelihara kerukunan Nasional dan keutuhan NKRI.

Past Perfect Tense

  • I had never seen such a beautiful beach before I visited Gragah Beach.
  • Mr. and Mrs. Pitt had never ridden a pony cart like this before yesterday.
Pattern:

S + had + (adverb) + V3 + O,V + (adverb), Past tense (S + V2)
or
Past tense (S + V2), S + had + (adverb) + V3 + O,V + (adverb)

Means: Those sentences express ideas that something occured before another action in the past.

examples:
  1. Yino got flu because he had eaten too much ice cream in the party.
  2. Johny didn't know where Malioboro is because he had never been in Yogyakarta.
Past perfect also shows that something started in the past and continued up until another action in the past.
example: Uncle Rudi had lived that house for ten years before he renovated it.

Present Perfect Tense

A: Have you studied for the best?
B: Yes, I have. Even I have done all this weeks homework.
A: Good job!

The bold-typed sentences in the dialogue above use 'The Present Perfect Tense'. When you use the present perfect tense, there is a connection with the dialogue above, the boy doesn't need to study for the best and do all his home work for a week now because he has done all of them.

Patterns:
  1. Positive Sentences (+)
  2. S + have/has + (adverb*) + past participle + (O) + (adverb*)
  3. Negative Sentences (-)
  4. S + have/has + not + past participle + (O) + (adverb*)
  5. Interrogative Sentences (?)
  6. Have/Has + S + past participle + (O) + (adverb*) + ?
Info:
* a sentence using the present tense usually has only one adverb in time, either in the middle or ant the end of sentences.

You use the present perfect tense:
  1. to express the idea that something happened (or never happened) before now the exact time it happened is not important.
  2. examples:
    1. I have seen the film already.
    2. I have never drunk tea with milk.
    If there's a specific mention of, time the simple past is used.
    examples:
    1. I saw the film yesterday.
    2. I didn't drink the tea milk last night.
  3. to express the repetition of an activity before now the exact time of each repetition is not important.
  4. examples:
    1. I have visited my uncle in USA twice.
    2. Surya has made a cake two days ago.