Selasa, 22 April 2014

Jenis Kata dan Kalimat

KATA SAPAAN

Kata sapaan merupakan kata yang digunakan untuk menyapa atau menegur lawan bicara. Penulisan kata sapaan dimulai dengan huruf kapital.
Contoh: Selamat Pagi!

KALIMAT POSITIF

Kalimat positif merupakan kalimat yang tidak mengandung unsur ingkar.
Contoh: Ayah pergi ke Surabaya.

KALIMAT NEGATIF

Kalimat negatif merupakan kalimat yang mengandung makna ingkar. Yang dimaksud makna ingkar adalah kata tidak, tak, bukan.
Contoh: Linda bukan siswi SMP Bintang Kejora.

KATA SIFAT

Kata sifat merupakan kata yang mengungkapkan atau menerangkan sifat keadaan orang atau benda. Kata sifat menyatakan perbandingan. Kata sifat dibedakan menjadi 3, yaitu:
  1. Adjektif Ekuatif --> kata sifat yang menyatakan keadaan atau dua hal yang sama. Untuk membandingkan biasanya digunakan imbuhan se-
Contoh: Jamal serajin kakaknya.
  1. Adjektif Komparatif --> kata sifat untuk membandingkan dua hal yang tak sama atau tidak setingkat. Kata sifat ini menyatakan bahwa satu bagian mempunyai lebih atau kurang dari yang lain. Biasanya menggunakan kata lebih atau kurang + adjektif + daripada.
Contoh: Daripada melamun, lebih baik kamu belajar.
  1. Adjektif Superlatif --> kata sifat untuk menyatakan paling atau ter. Artinya beberapa hal yang dibandingkan ada satu melebihi yang lain.
Contoh: Ia menjadi anak tertinggi di kelas ini.

KATA TUGAS DEMI DAN UNTUK

Kata demi dan untuk digunakan sebagai keterangan pembentuk tujuan. Pada kalimat tunggal, kata tugas demi dan untuk hanya menyatakan keterangan tujuan. Pada kalimat majemuk bertingkat, menyatakan anak kalimat pengganti keterangan tujuan.
Contoh: 
[Kata tunggal] Puisi itu ditulis untuk tugas PR.
[Kata majemuk] Untuk mendapat hasil maksimal, pembacaan puisi harus berhati-hati.

KATA DASAR DAN KATA ULANG

Kata ulang adalah kata yang terdiri dari pengulangan kata dasar.
  1. Berdasarkan Bentuknya
    1. Kata Asal: takut-takut, tiba-tiba, makan-makan, bolak-balik, dll.
    2. Kata Bersambungan:  makanan-makanan, berjalan-jalan, hulubalang-hulubalang, dll.
  2. Berdasarkan Jenis Katanya
    1. Kata Kerja: makan-makan, minum, minum, tiba-tiba, dll.
    2. Kata Benda: hulubalang-hulubalang, makanan-makanan, baju-baju, dll.
    3. Kata Bilangan: satu-satu, sepuluh-sepuluh, dll.
    4. Kata Keadaan: takut-takut, baik-baik, dll.
    5. Kata Ganti: apa-apa, siapa-siapa, dll.

Ada 5 cara pengulangan kata dasar, sebagai berikut.
  1. Mengulang seluruh kata dasarnya (murni).
Contoh: takut-takut, tiba-tiba.
  1. Mengulang suku pertamanya saja (dwi purwa).
Contoh: beberapa, sesama.
  1. Mengulang kata dasar + afiksasi (kata ulang berimbuhan).
Contoh: bermalas-malasan, setinggi-tingginya.
  1. Mengulang kata dasar dengan perubahan.
Contoh: bolak-balik, gerak-gerik.
  1. Mengulang sebagian dengan imbuhan.
Contoh: pertama-tama, berjalan-jalan.

Arti Pengulangan
  1. Menguatkan
Contoh: Malam ini sunyi-senyap. (sangat sunyi)
  1. Kebanyakan pada umumnya selalu dalam keadaan
Contoh: Pemain basket tinggi-tinggi. (pada umumnya)
  1. Agak atau sedikit
Contoh: Warnanya merah kecokelat-cokelatan. (agak cokelat)
  1. Paling, bagaimanapun, ......mungkin.
Contoh: Nilai agar lulus UN serendah-rendahnya 5,0. (paling rendah)
Potonglah sayuran itu sekecil-kecilnya. (sekecil mungkin)
Sejahat-jahatnya (bagaimanapun jahatnya).
  1. Berulang-ulang
Contoh: jangan berteriak-teriak di sini!
  1. Saling
Contoh: bersalam-salaman.
  1. Bermacam-macam
Contoh: lauk pauk, buah-buahan, sayur mayur.
  1. Menyerupai
Contoh: kuda-kudaan, mobil-mobilan.
  1. Menyatakan jumlah
Contoh: sedikit-sedikit, masing-masing.
  1. Selalu
Contoh: Ibu membelai-belai anaknya untuk menunjukkan kasih sayangnya.
Hatinya sedih karena dimaki-maki temannya.

KATA GANTI

  1. Kata Ganti Empunya
Kata ganti empunya menggantikan kata ganti orang dalam kedudukannya sebagai pemilik. Kata ganti empunya terbagi menjadi dua, yaitu proklitik dan inklitik.
  1. Proklitik adalah kata ganti orang yang melekat pada kata asal.
Contoh: kubaca, kuambil, kauminta.
  1. Inklitik adalah kata ganti orang yang melekat di belakang kata asal.
Contoh: bukuku, rumahmu, sepedanya.
  1. Kata Ganti Penghubung
Kata ganti penghubung menghubungkan suatu kata benda dengan sifat-sifatnya atau dengan kata yang memerankannya.
Contoh: yang, tepat.
  1. Kata  Ganti Penanya
Kata ganti  penanya menggunakan apa, mengapa, siapa, di mana, bagaimana.

KALIMAT MAJEMUK

  1. Kalimat Majemuk Setara
    1. Setara sejalan
    2. Setara berlawanan
    3. Sebab akibat
    4. Setara menguatkan (bahkan, apalagi)
    5. Setara memilih (oleh, atau)
    6. Setara berurutan (lalu, kemudian, baru)
  2. Kalimat Majemuk Rapatan, yaitu kalimat majemuk setara yang ditandai dengan bagian yang sama, digabungkan, dan disebut sekali saja.
Contoh:
  • Kita wajib berterima kasih pada pahlawan.
  • Kita wajib menghormati pahlawan.
-----Kita wajib berterima kasih pada pahlawan dan menghormatinya.
Categories: